Setelah Debat ke-2 Capres RI beberapa waktu lalu, istilah UNICORN semakin banyak diulas media massa.
Mungkin kamu sudah tahu apa itu Unicorn? Kalo belum tahu, boleh Saya kasih bocoran dikit yah...he..he..he....
Saya sendiri sudah tahu istilah
Unicorn sejak tahun lalu dari media internet. Yaitu Perusahaan Rintisan
(Startup) yg punya nilai Ekonomi di atas US $1 Milyar dollar (sekitar
Rp. 14 Trilyun dg nilai Kurs saat ini Rp. 14.000,- per $1).
Namun ada info baru yg Saya baca selain Uncorn, yaitu Decacorn & Hectocorn.
#UNICORN adalah sebutan untuk Perusahaan Rintisan (Startup) dg nilai Valuasi atau nilai Ekonomi sdh
melebihi US $1 Milyar sampai US $10 Milyar (Sekitar Rp. 14 Trilyun s/d
Rp. 140T).
#Jika sdh di atas US $10 Milyar disebut DECACORN.
#Jika Nilai Valuasi sdh mencapai US $100 Milyar, maka Perusahaan tsb disebut HECTOCORN (sekitar Rp. 1.400 Trilyun).
Woowww... jadi makin tahu sekarang yah Sobat...
- Mau belajar dengan serius
- Mau bekerja keras
- Pantang menyerah
- Punya mimpi yang besar dan terukur
- Mau mengambil resiko
Info tsb Saya dapat dari Coach Bisnis Mohamad Cholid, Executive Coach at Marshall Goldsmith. Thank you ya Coach...!
Di Negara Asean, ada 7 Unicorn. 4 Unicorn ada di Indonesia (Rintisan Orang Indonesia), yaitu Gojek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak.
Awalnya milik orang Indonesia, namun
sejak jadi UNICORN, semua Perusahaan Indonesia tsb sudah dimasuki
Investor Asing. Ada sekitar 80% SAHAM Investor asing di Unicorn
Indonesia tsb. Sisanya hanya sekitar 10-20% milik orang Indonesia asli.
Orang asing berlomba-lomba masuk ke Indonesia karena tahu Pasar Indonesia gueedee banget & doyan belanja. Padahal Investor tsb belum dapat Untung selama bertahun-tahun.
Kalo dari laporan keuangan di
Internet, Gojek masih merugi selama 7 tahun lebih sejak berdiri.Tiap
tahun masih Subsidi dana dari Investor. Unicorn lain mungkin juga
begitu.
Investor Asing rela menggelontorkan
dananya Trilyunan Rupiah dg satu (1) tujuan yg tidak banyak diketahui
rakyat Indonesia, yaitu 4 huruf : DATA.
Di jaman NOW, DATA bisa menjadi lebih MAHAL dibandingkan MINYAK BUMI.
Setidaknya itulah yg diulas dalam Televisi CNN Indonesia.
Setelah Investor mendapatkan Data
Konsumen Indonesia melalui Investasi yg "masih rugi", maka mereka bisa
membuat PROFILING Sifat Belanja orang Indonesia.
Dari situ, mereka akan tahu Produk
apa saja yg banyak dibeli orang Indonesia. Dan suatu saat dg sistem
pasar bebas yg sudah berlaku, mereka bisa memasukkan Produk Asing apa
saja ke Indonesia lewat cara-cara yg "Legal".
Jika kita tidak bertindak dari
sekarang, maka UMKM Indonesia akan menghadapi badai persaingan dg
produk-produk asing yg akan banjir gak lama lagi...!
Hmmm.....baru tahu sekarang ya?
Makanya, belajar ilmu DIGITAL MARKETING dari sekarang agar bisa bersaing sehat dg Pemain dari luar negeri.
Digital Marketing = Memasarkan Produk-Produk via Internet dg memanfaatkan Data-Data Digital.
Jangan sampai KONSUMEN INDONESIA semua lebih memilih produk luar negeri dibandingkan produk lokal.
Jika UMKM Indonesia mau bersaing sehat, mereka harus menerapkan Ilmu membangun Komunitas dg Teknik Gabungan List Building + Search Engine Marketing + Sosial Media Marketing + Email Marketing + Aplikasi + dll.
Alias Digital Marketing lengkap...he..he...he....
Jika tidak siap, maka JANGAN salahkan
INVESTOR ASING jika mereka lebih siap & lebih JELI melihat Peluang
Pasar orang Indonesia yg "doyan belanja".
#belajarbisnis #belajarbisnisdigital #belajarbisnisonline
#bisnisrumahan #bisnispemula
#bisniskeluarga #dekatkeluarga #bisnisrumahan
#bisnisdekatkeluarga #keluargautama #utamakankeluarga #bisnisbersama
#bisnisonline #peluangbisnisonline #solusipensiunsejahtera
#bisnispensiunan #bisnismasatua #bisnispemula #passiveincome
#sistembisnis #bisnisdigital
#abdi #akademibisnisdigital #belajarbisnis
#belajarbisnisonline #digitalmarketing #digitalmarketer #digitalmedia
#akademibisnisdigitaljakarta